Sejarah berdirinya Kota Payakumbuh – Menyelami sejarah Kota Payakumbuh bagaikan membalik halaman-halaman sebuah buku yang penuh dengan kisah menarik dan peristiwa penting. Dari asal-usulnya yang sederhana hingga transformasinya menjadi pusat yang berkembang, kota ini memiliki perjalanan yang luar biasa untuk dibagikan.
Payakumbuh berdiri sebagai saksi bisu atas peradaban masa lalu dan pertumbuhan pesat masa kini, mengundang kita untuk menjelajahi warisannya yang kaya dan mengagumi semangat masyarakatnya yang tangguh.
Asal Mula Kota Payakumbuh
Wilayah Payakumbuh awalnya dihuni oleh Suku Malayu yang mendiami daerah aliran sungai Batang Agam. Pada abad ke-13, wilayah ini menjadi bagian dari Kerajaan Pagaruyung, kerajaan besar yang menguasai sebagian besar Sumatera Barat.
Berawal dari sebuah desa kecil di tepi Sungai Batang Agam, Payakumbuh tumbuh pesat menjadi kota yang ramai. Sejarahnya yang kaya terjalin dengan tradisi kuliner daerah. Nah, bicara soal kuliner, tak jauh dari Payakumbuh, tepatnya di Pariaman, kita bisa mencicipi makanan laut segar yang menggugah selera.
Setelah puas berwisata kuliner, kita bisa kembali menelusuri jejak sejarah berdirinya Kota Payakumbuh, sebuah perjalanan yang akan memperkaya wawasan kita tentang masa lalu yang membentuk kota yang kita kenal sekarang.
Pengaruh Kerajaan Pagaruyung
- Memperkenalkan sistem pemerintahan dan hukum.
- Mengembangkan pertanian dan perdagangan.
- Membangun infrastruktur, seperti irigasi dan jalan.
Pengaruh Kolonial Belanda
Pada abad ke-19, Belanda mulai menjajah wilayah Payakumbuh. Mereka mendirikan perkebunan kopi dan teh, serta membangun rel kereta api untuk mengangkut hasil perkebunan.
- Mendorong perkembangan ekonomi.
- Memperkenalkan budaya dan teknologi baru.
- Meninggalkan warisan arsitektur kolonial.
Berdirinya Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh, sebuah kota kecil nan menawan di Sumatera Barat, memiliki sejarah panjang dan kaya yang membentuk identitasnya saat ini. Berdirinya kota ini merupakan sebuah kisah tentang perjuangan, ketekunan, dan visi para tokoh yang terlibat.
Kota Payakumbuh, yang berdiri pada 17 Oktober 1945, memiliki sejarah panjang yang menarik. Kota ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan di masa lalu. Nah, jika kamu ingin mencari destinasi wisata yang seru setelah menjelajahi sejarah Payakumbuh, jangan lupa mampir ke Tempat wisata menarik di Pariaman . Di sana, kamu bisa menikmati pantai yang indah, air terjun yang memesona, dan kuliner yang lezat.
Kembali ke Payakumbuh, kota ini terus berkembang menjadi pusat pendidikan dan budaya yang penting di Sumatera Barat.
Tokoh-Tokoh Penting
Tokoh penting yang berperan dalam berdirinya Kota Payakumbuh antara lain:
- Tuanku Bosa, seorang pemimpin masyarakat adat setempat
- Petrus van der Steen, seorang asisten residen Belanda
- Mr. Sutan Mohammad Rasjid, seorang tokoh nasional dan pendiri kota
Peristiwa Pendirian
Pada tahun 1906, Petrus van der Steen mendirikan sebuah pos penjagaan di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Payakumbuh. Tujuannya adalah untuk menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat setempat dari serangan harimau.
Berdiri di tengah hamparan perbukitan hijau, Kota Payakumbuh memiliki sejarah panjang yang berliku. Pada masa lampau, wilayah ini menjadi jalur perdagangan penting, menghubungkan daerah pedalaman Minangkabau dengan pantai barat Sumatera. Bahkan, jika kamu ingin melanjutkan perjalanan ke Pariaman, kamu bisa mengikuti Rute perjalanan ke Pariaman yang sudah tersedia.
Kembali ke Payakumbuh, perkembangan kota ini tak lepas dari peran tokoh adat dan ulama yang gigih memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Seiring waktu, pos penjagaan tersebut berkembang menjadi sebuah pemukiman kecil. Pada tahun 1925, Tuanku Bosa dan Mr. Sutan Mohammad Rasjid memprakarsai pembentukan sebuah pemerintahan kota yang mandiri. Pada tanggal 17 Oktober 1926, Kota Payakumbuh resmi didirikan dengan Mr. Sutan Mohammad Rasjid sebagai walikota pertamanya.
Dahulu kala, Payakumbuh didirikan sebagai pusat perdagangan di kaki Gunung Sago. Kini, selain terkenal dengan sejarahnya, Payakumbuh juga menawarkan pesona wisata alam. Tak jauh dari sana, Anda dapat menikmati keindahan Pantai terindah di Pariaman . Dengan pasir putihnya yang lembut dan ombak yang tenang, pantai ini menjadi destinasi sempurna untuk bersantai.
Kembali ke Payakumbuh, Anda dapat menelusuri sejarah kota ini melalui museum dan bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh.
Perkembangan Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh telah mengalami perjalanan panjang dan dinamis sejak berdirinya. Perkembangan pesat terjadi di berbagai bidang, membentuk kota ini menjadi pusat perdagangan, pendidikan, dan budaya di Sumatera Barat.
Ekonomi
Ekonomi Payakumbuh berkembang pesat dengan sektor perdagangan dan industri sebagai pilar utamanya. Pasar Ibuah dan Pasar Payakumbuh menjadi pusat perdagangan regional, sedangkan industri tekstil dan pengolahan makanan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kota.
Sejarah Kota Payakumbuh tak lepas dari jejak budaya Minangkabau yang kental. Namun, uniknya, di Payakumbuh juga terdapat pengaruh Budaya masyarakat Pariaman yang berdekatan. Akulturasi ini menghasilkan ragam tradisi dan adat istiadat yang khas di Payakumbuh. Meski demikian, Payakumbuh tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota yang lahir dari perjuangan masyarakat adat Minangkabau, dengan adat perpatih dan rumah gadangnya yang menjadi simbol kebanggaan.
Sosial
Kota Payakumbuh dikenal dengan masyarakatnya yang ramah dan multikultural. Pendidikan menjadi prioritas utama dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi yang tersedia. Fasilitas kesehatan yang memadai dan layanan publik yang baik semakin meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Budaya
Payakumbuh kaya akan warisan budaya Minangkabau. Tari Randai, Saluang, dan Dendang Pauah merupakan seni pertunjukan yang terkenal. Kota ini juga menjadi pusat kuliner dengan berbagai hidangan khas seperti Sate Danguang-Danguang dan Lamang Tapai.
Landmark dan Situs Bersejarah
Kota Payakumbuh memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang tercermin dalam berbagai landmark dan situs bersejarahnya. Landmark-landmark ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini dan menjadi kebanggaan masyarakat Payakumbuh.
Kota Payakumbuh memiliki sejarah panjang yang menarik. Awalnya didirikan pada abad ke-18, kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan dan budaya yang penting. Nah, kalau kamu sedang merencanakan perjalanan ke daerah Sumatera Barat, jangan lewatkan untuk mengunjungi Pariaman. Kota pesisir yang indah ini menawarkan berbagai pilihan penginapan murah yang akan membuat liburanmu semakin menyenangkan.
Kembali ke Payakumbuh, pada abad ke-19, kota ini menjadi bagian dari Hindia Belanda dan terus berkembang hingga menjadi kota yang kita kenal sekarang.
Gedung Payakumbuh
Gedung Payakumbuh merupakan salah satu bangunan bersejarah yang menjadi ikon kota. Dibangun pada tahun 1916, gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor pemerintahan Belanda. Arsitekturnya yang unik dengan ciri khas Eropa menjadikannya bangunan yang menarik untuk dikunjungi.
Kota Payakumbuh didirikan pada tahun 1946 sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota. Siapa sangka, di dekat Payakumbuh terdapat spot memancing terbaik di Pariaman ? Ya, Pariaman terkenal dengan keindahan pantainya, namun juga menawarkan pengalaman memancing yang tak kalah seru.
Kembali ke Payakumbuh, perkembangan kota ini tak lepas dari sejarah panjang yang dimulai dari masa penjajahan Belanda hingga kemerdekaan Indonesia.
Museum Rumah Kelahiran Soekarno
Museum Rumah Kelahiran Soekarno merupakan tempat kelahiran presiden pertama Indonesia, Soekarno. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah milik Soekarno, seperti foto, pakaian, dan perabotan. Mengunjungi museum ini memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat sosok proklamator bangsa Indonesia.
Kota Payakumbuh punya sejarah panjang yang mengakar. Awalnya sebuah kampung kecil, kota ini berkembang pesat setelah ditemukannya tambang batu bara. Berkat kemajuannya, Payakumbuh kini menjadi kota yang dinamis dengan berbagai pilihan hiburan. Nah, kalau kamu lagi jalan-jalan ke Payakumbuh, sempatkan mampir ke Tempat nongkrong asyik di Pariaman . Setelah puas bersantai, kembali lagi ke Payakumbuh untuk menelusuri lebih jauh sejarah kota yang menarik ini.
Istana Pagaruyung
Meskipun tidak terletak di Kota Payakumbuh, Istana Pagaruyung merupakan situs bersejarah yang memiliki keterkaitan erat dengan kota ini. Istana ini merupakan replika istana kerajaan Minangkabau yang dibangun pada tahun 1976. Istana Pagaruyung menjadi simbol kebudayaan Minangkabau dan tempat penyelenggaraan berbagai acara adat.
Candi Sari Marak
Candi Sari Marak merupakan sebuah situs candi yang terletak di pinggiran Kota Payakumbuh. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 dan menjadi bukti keberadaan kerajaan Buddha di Sumatera Barat pada masa lalu. Candi Sari Marak menjadi destinasi wisata religi yang menarik bagi umat Buddha dan masyarakat umum.
Berawal dari sebuah nagari kecil, Kota Payakumbuh telah berkembang pesat menjadi pusat perekonomian di Sumatera Barat. Seiring waktu, kota ini tak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga keragaman budayanya. Nah, kalau kamu berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa mampir ke Pariaman, ya! Di sana, kamu bisa menyaksikan Festival tahunan di Pariaman yang meriah.
Setelah puas menikmati festival, kembali lagi ke Payakumbuh untuk mendalami sejarah kota yang penuh pesona ini.
Kebudayaan dan Tradisi
Kota Payakumbuh dikenal dengan keragaman budaya dan tradisinya yang kaya. Budaya Minangkabau sangat menonjol dalam kehidupan masyarakat Payakumbuh, tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga seni pertunjukan.
Seni Pertunjukan
Payakumbuh memiliki beberapa seni pertunjukan tradisional yang unik, seperti:
- Tari Piring: Tarian ini dibawakan oleh penari wanita yang membawa piring di tangan mereka. Gerakannya yang cepat dan lincah menciptakan efek visual yang memukau.
- Randai: Seni bela diri tradisional Minangkabau yang dipadukan dengan musik dan tarian. Pertunjukan ini biasanya dilakukan oleh kelompok laki-laki dan menampilkan gerakan yang energik dan penuh semangat.
- Saluang: Musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik tiup yang terbuat dari bambu. Melodi yang dihasilkan sangat khas dan mampu membangkitkan emosi.
Kerajinan Tangan
Masyarakat Payakumbuh juga dikenal dengan keterampilan mereka dalam membuat kerajinan tangan, seperti:
- Tenun Songket: Kain tenun yang dibuat dengan teknik tradisional dan menghasilkan motif yang indah dan bernilai seni tinggi.
- Keramik: Kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk dan dibakar menjadi berbagai bentuk, seperti vas, piring, dan patung.
- Anyaman Pandan: Kerajinan tangan yang dibuat dengan menganyam daun pandan menjadi berbagai bentuk, seperti tikar, tas, dan topi.
Makanan Tradisional, Sejarah berdirinya Kota Payakumbuh
Payakumbuh memiliki beberapa makanan tradisional yang terkenal, seperti:
- Sate Danguang-danguang: Sate yang terbuat dari daging sapi yang dibumbui dengan rempah-rempah khas dan disajikan dengan saus kacang.
- Gulai Banak: Gulai yang dibuat dari daging sapi atau kerbau yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah, menghasilkan rasa yang gurih dan pedas.
- Katupek Pitalah: Ketupat yang diisi dengan beras ketan dan dibungkus dengan daun pisang, disajikan dengan rendang atau gulai.
Budaya dan tradisi yang beragam ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas masyarakat Payakumbuh. Mereka diwarisi dari generasi ke generasi dan terus dipelihara sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.
Tokoh Penting dalam Sejarah Payakumbuh
Kota Payakumbuh memiliki beberapa tokoh penting yang berkontribusi terhadap sejarah dan perkembangannya. Tokoh-tokoh ini berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki peran yang berbeda dalam membentuk kota ini.
Kepala Daerah Payakumbuh
Beberapa tokoh penting yang menjabat sebagai kepala daerah di Payakumbuh antara lain:
- Abdul Karim (1946-1949)
- Syahruddin (1949-1951)
- Abdullah (1951-1956)
- Mustafa Kamil (1956-1958)
- Zainuddin Said (1958-1966)
- Ramlan Nurmatias (1966-1973)
- Syamsurizal (1973-1981)
- Azwar Anas (1981-1990)
- Sofyan Nasution (1990-1995)
- Fauzi Bahar (1995-2000)
- Darlis (2000-2005)
- Riza Falepi (2005-2010)
- Yosrizal (2010-2015)
- Riza Falepi (2015-2020)
- Riza Falepi (2021-sekarang)
Tokoh Politik
Selain kepala daerah, Payakumbuh juga memiliki beberapa tokoh politik yang berperan penting dalam sejarahnya. Di antaranya:
- Muhammad Yamin (1903-1962): Salah satu tokoh nasional yang berasal dari Payakumbuh dan berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Burhanuddin Abdullah (1910-1990): Tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri.
- Azwar Anas (1928-2017): Tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Menteri Dalam Negeri.
Tokoh Pendidikan
Payakumbuh juga memiliki beberapa tokoh pendidikan yang berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di kota ini. Di antaranya:
- Ismail Marzuki (1914-1958): Pencipta lagu Indonesia yang berasal dari Payakumbuh.
- Syamsurizal (1925-2010): Tokoh pendidikan Indonesia yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
- Azwar Anas (1928-2017): Tokoh pendidikan Indonesia yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas.
Tokoh-tokoh penting ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan Kota Payakumbuh. Mereka telah membantu membentuk identitas kota ini dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Kota Payakumbuh didirikan pada tahun 1945, yang awalnya merupakan wilayah yang ramai dilalui jalur perdagangan. Berabad-abad kemudian, di Pariaman yang tak kalah ramai, tersedia berbagai pilihan Transportasi umum di Pariaman untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Kembali ke sejarah Payakumbuh, kota ini berkembang pesat berkat posisi strategisnya, yang menjadikannya pusat perdagangan dan distribusi barang.
Warisan dan Pelestarian
Kota Payakumbuh sangat menjunjung tinggi pelestarian warisan sejarah dan budayanya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga kekayaan masa lalunya tetap hidup.
Pemerintah kota telah menetapkan peraturan yang ketat untuk melindungi landmark bersejarah dan tradisi budaya. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Rumah Gadang dan Masjid Islamic Center dilindungi dari pembongkaran atau renovasi yang tidak sesuai.
Peraturan Pelestarian
- Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pelestarian Cagar Budaya
- Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pelestarian Bangunan Gedung
Program Pelestarian
Selain peraturan, pemerintah kota juga menjalankan program untuk melestarikan warisan budaya. Program-program ini meliputi:
- Pendirian Museum Kota Payakumbuh yang menampilkan koleksi artefak dan sejarah kota.
- Festival Seni dan Budaya yang diadakan setiap tahun untuk menampilkan dan mempromosikan kesenian tradisional.
- Pelatihan dan pendidikan tentang pelestarian warisan budaya bagi masyarakat dan generasi muda.
Upaya pelestarian ini telah membawa tantangan, seperti keterbatasan dana dan perubahan nilai-nilai budaya. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan masyarakat, warisan Kota Payakumbuh terus dilestarikan untuk generasi mendatang.
Penutupan Akhir
Sejarah Kota Payakumbuh adalah sebuah kisah tentang ketahanan, inovasi, dan pencapaian. Kota ini telah berkembang pesat menjadi pusat budaya, ekonomi, dan pendidikan yang dinamis, memberikan penghormatan kepada masa lalunya sambil merangkul masa depannya dengan penuh keyakinan. Warisannya yang kaya dan semangat warganya yang pantang menyerah memastikan bahwa Payakumbuh akan terus berkembang dan menginspirasi generasi mendatang.
Tanya Jawab Umum: Sejarah Berdirinya Kota Payakumbuh
Kapan Kota Payakumbuh didirikan?
Tanggal pasti pendirian Kota Payakumbuh tidak diketahui, tetapi diperkirakan pada akhir abad ke-19.
Siapa tokoh penting dalam sejarah Payakumbuh?
Tokoh penting dalam sejarah Payakumbuh antara lain Datuk Perpatih Nan Sabatang, Syekh Burhanuddin, dan Haji Agus Salim.
Apa landmark terkenal di Kota Payakumbuh?
Landmark terkenal di Kota Payakumbuh antara lain Tugu Adipura, Ngarai Sianok, dan Masjid Raya Payakumbuh.
Tinggalkan Balasan