Budaya Kabupaten Dharmasraya – Kabupaten Dharmasraya di Sumatera Barat menyimpan kekayaan budaya yang memikat, memadukan tradisi yang unik, seni yang ekspresif, dan peninggalan sejarah yang mengesankan. Mari kita jelajahi kekayaan budaya ini dan mengungkap pesonanya yang tak tertandingi.
Budaya Dharmasraya telah dibentuk oleh perpaduan pengaruh dari berbagai budaya, termasuk Melayu, Minangkabau, dan Jawa. Hasilnya adalah sebuah perpaduan tradisi dan adat istiadat yang memikat, membentuk identitas budaya yang khas bagi daerah ini.
Latar Belakang Budaya Dharmasraya
Kabupaten Dharmasraya memiliki kekayaan budaya yang beragam, yang merupakan perpaduan dari berbagai pengaruh budaya sepanjang sejarahnya. Pengaruh-pengaruh ini telah membentuk identitas budaya Dharmasraya yang unik dan khas.
Pengaruh Budaya Melayu
Budaya Melayu memiliki pengaruh yang kuat pada budaya Dharmasraya. Hal ini terlihat pada bahasa, adat istiadat, dan kesenian daerah. Bahasa Melayu Dharmasraya memiliki dialek dan kosa kata yang khas, yang membedakannya dari dialek Melayu lainnya di Sumatera.
Budaya Kabupaten Dharmasraya kaya dan beragam, mencakup berbagai aspek seperti adat istiadat, seni, dan bahasa. Salah satu budaya yang menonjol di Dharmasraya adalah Budaya Lubuk Basung, yang memiliki ciri khas tersendiri. Budaya Lubuk Basung dikenal dengan kesenian tradisional seperti Tari Randai dan tradisi lisan seperti Pantun.
Keunikan Budaya Lubuk Basung menjadi bagian integral dari warisan budaya Kabupaten Dharmasraya yang terus dijaga dan dilestarikan.
Pengaruh Budaya Minangkabau
Budaya Minangkabau juga memberikan pengaruh yang signifikan pada budaya Dharmasraya. Pengaruh ini terutama terlihat pada sistem kekerabatan, adat perkawinan, dan arsitektur rumah tradisional.
Pengaruh Budaya Jawa
Budaya Jawa juga turut memberikan pengaruh pada budaya Dharmasraya. Pengaruh ini terlihat pada seni pertunjukan, seperti tari dan musik, serta pada penggunaan bahasa Jawa dalam beberapa upacara adat.
Tradisi dan Adat Istiadat
Kabupaten Dharmasraya memiliki kekayaan tradisi dan adat istiadat yang unik dan masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Tradisi ini merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat dan mencerminkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi.
Berikut adalah beberapa tradisi dan adat istiadat yang masih dilestarikan di Dharmasraya:
Upacara Adat Pernikahan
- Adat Batarai:Upacara pernikahan adat ini melibatkan prosesi pengantin pria dan keluarganya yang membawa hantaran ke rumah pengantin wanita.
- Adat Batulapung:Tradisi ini berupa pemberian tepung tawar kepada kedua mempelai sebagai simbol harapan akan kehidupan yang bahagia dan sejahtera.
- Adat Mambuang Sawa:Upacara ini dilakukan untuk membersihkan rumah pengantin dari roh-roh jahat sebelum pernikahan.
Upacara Adat Kelahiran
- Adat Mandaam:Upacara ini dilakukan setelah bayi lahir, berupa pembacaan doa dan pemberian nama kepada bayi.
- Adat Batubalam:Tradisi ini berupa pemberian batu kepada bayi sebagai simbol harapan agar bayi tumbuh kuat dan sehat.
- Adat Mandi Nini:Upacara ini dilakukan setelah bayi berusia 40 hari, berupa mandi bayi dengan air yang telah diberi doa.
Upacara Adat Kematian
- Adat Macan:Upacara ini dilakukan setelah seseorang meninggal dunia, berupa pengantaran jenazah ke kuburan dengan iringan musik tradisional.
- Adat Menanam Pipa:Tradisi ini berupa penanaman pipa di makam orang yang meninggal sebagai simbol penghormatan.
- Adat Mengadang Mayat:Upacara ini dilakukan untuk mengusir roh jahat yang mungkin mengikuti jenazah.
Seni dan Pertunjukan
Dharmasraya memiliki beragam bentuk seni pertunjukan yang mencerminkan budaya dan tradisi daerah. Seni-seni ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
Kabupaten Dharmasraya menyimpan kekayaan budaya yang mengagumkan, salah satunya adalah tari-tarian tradisional yang mempesona. Selain itu, kabupaten ini juga memiliki destinasi wisata yang Instagramable, seperti Objek wisata Instagramable Lubuk Basung . Di tempat ini, Anda dapat mengabadikan momen-momen berharga dengan latar belakang yang estetik.
Keindahan alam dan budaya Kabupaten Dharmasraya berpadu harmonis, menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Tari Piriang
Tari Piriang merupakan tarian tradisional yang melambangkan kehidupan masyarakat Dharmasraya. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok penari yang mengenakan pakaian adat berwarna cerah dan diiringi oleh musik talempong. Gerakan Tari Piriang lincah dan energik, menggambarkan semangat dan kegembiraan masyarakat.
Saluang Dendang
Saluang Dendang adalah musik tradisional Dharmasraya yang dimainkan dengan alat musik saluang. Saluang terbuat dari bambu dan menghasilkan suara yang merdu dan syahdu. Musik Saluang Dendang sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari dan nyanyian.
Budaya Kabupaten Dharmasraya yang kaya tidak hanya terwujud dalam seni dan tradisi, tetapi juga dalam wisata religi yang memikat. Wisata religi Lubuk Basung menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi para peziarah, yang dapat menjelajahi makam-makam bersejarah dan masjid-masjid tua yang menjadi saksi bisu perjalanan Islam di daerah tersebut.
Keharmonisan antara budaya dan spiritualitas ini memperkaya khazanah budaya Kabupaten Dharmasraya, menjadikannya tujuan yang tak terlupakan bagi penjelajah budaya dan pencari ketenangan jiwa.
Talempong Tunggua
Talempong Tunggua adalah alat musik pukul tradisional yang terbuat dari logam. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat dan menghasilkan suara yang berirama. Talempong Tunggua sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari dan nyanyian, serta untuk menyambut tamu.
Randai
Randai adalah seni pertunjukan yang menggabungkan unsur tari, drama, dan musik. Randai dibawakan oleh sekelompok pemain yang bercerita melalui dialog, nyanyian, dan gerakan tari. Seni pertunjukan ini sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan sosial.
Bahasa dan Sastra
Dharmasraya memiliki bahasa daerah yang khas, yaitu Bahasa Melayu Dharmasraya. Bahasa ini merupakan salah satu dialek dari Bahasa Melayu yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Dharmasraya.
Selain Bahasa Melayu Dharmasraya, terdapat juga bahasa daerah lain yang digunakan oleh masyarakat di kabupaten ini, seperti Bahasa Minangkabau, Bahasa Jawa, dan Bahasa Banjar.
Sastra Dharmasraya
Sastra Dharmasraya sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Minangkabau. Terdapat beberapa karya sastra yang mencerminkan budaya Dharmasraya, seperti:
- Pantun Melayu Dharmasraya: Pantun Melayu Dharmasraya merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang masih digemari oleh masyarakat Dharmasraya.
- Syair Silungkang: Syair Silungkang merupakan salah satu bentuk sastra tertulis yang menceritakan tentang sejarah dan budaya masyarakat Dharmasraya.
- Randai: Randai merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Dharmasraya yang menggabungkan unsur tari, musik, dan teater.
Peninggalan Sejarah dan Arkeologi
Kabupaten Dharmasraya memiliki kekayaan peninggalan sejarah dan arkeologi yang signifikan, yang menjadi bukti kejayaan masa lalu wilayah ini. Situs-situs sejarah ini menawarkan wawasan tentang peradaban masa lampau dan budaya masyarakat Dharmasraya.
Kabupaten Dharmasraya kaya akan budaya dan keindahan alam. Salah satu destinasi wisata alam yang patut dikunjungi adalah Tempat wisata alam Lubuk Basung . Keindahan alamnya yang memukau, seperti air terjun dan perbukitan hijau, akan membuat Anda takjub. Namun, jangan lupa juga untuk menjelajahi kekayaan budaya Dharmasraya yang beragam, seperti tari tradisional, ukiran kayu, dan kain tenun khas.
Perpaduan antara keindahan alam dan budaya inilah yang menjadikan Dharmasraya destinasi wisata yang sempurna.
Situs Candi Padang Roco
Situs Candi Padang Roco terletak di Jorong Padang Roco, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 Masehi dan merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Dharmasraya. Candi ini terbuat dari batu bata merah dan memiliki arsitektur khas candi Buddha pada masa itu.
Situs Candi Pulau Sawah
Situs Candi Pulau Sawah terletak di Nagari Pulau Sawah, Kecamatan Pulau Punjung. Candi ini juga diperkirakan dibangun pada abad ke-13 Masehi dan memiliki arsitektur yang serupa dengan Candi Padang Roco. Candi ini merupakan bukti kuat pengaruh agama Buddha di Dharmasraya pada masa lalu.
Situs Percandian Sungai Langsat
Situs Percandian Sungai Langsat terletak di Nagari Sungai Langsat, Kecamatan Koto Baru. Situs ini merupakan kompleks percandian yang terdiri dari beberapa candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-14 Masehi. Candi-candi ini memiliki arsitektur yang berbeda dengan candi-candi sebelumnya dan menunjukkan perkembangan arsitektur candi di Dharmasraya.
Budaya Kabupaten Dharmasraya kaya akan warisan dan tradisi. Keunikan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam kuliner. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Lubuk Basung, pusat pemerintahan Kabupaten Dharmasraya, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Oleh-oleh khas Lubuk Basung . Berbagai makanan dan kerajinan tangan khas daerah ini menjadi buah tangan yang akan membawa kembali kenangan akan keindahan budaya Kabupaten Dharmasraya.
Situs Batu Surau, Budaya Kabupaten Dharmasraya
Situs Batu Surau terletak di Jorong Batu Surau, Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung. Situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Dharmasraya berupa batu yang diukir dengan prasasti. Prasasti tersebut berisi informasi tentang sejarah Kerajaan Dharmasraya dan hubungannya dengan Kerajaan Majapahit.
Situs Perkampungan Kuno Pulau Karam
Situs Perkampungan Kuno Pulau Karam terletak di Pulau Karam, Nagari Pulau Karam, Kecamatan Pulau Punjung. Situs ini merupakan bukti adanya permukiman manusia di Dharmasraya pada masa prasejarah. Di situs ini ditemukan berbagai artefak, seperti gerabah, kapak batu, dan perhiasan, yang menunjukkan bahwa daerah ini telah dihuni sejak ribuan tahun yang lalu.
Festival dan Perayaan: Budaya Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Dharmasraya memiliki kekayaan budaya yang terwujud dalam berbagai festival dan perayaan. Acara-acara ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam melestarikan tradisi dan mempererat ikatan sosial.
Festival Tabuik
Festival Tabuik merupakan perayaan tahunan yang diadakan pada bulan Muharram dalam kalender Islam. Festival ini memperingati peristiwa tragis pertempuran Karbala, di mana cucu Nabi Muhammad, Hussein bin Ali, terbunuh bersama pengikutnya. Di Dharmasraya, Festival Tabuik dirayakan dengan penuh semangat dan melibatkan pembuatan replika makam (tabuik) yang kemudian diarak keliling kota.
Budaya Kabupaten Dharmasraya yang kaya tercermin dalam beragam tradisi dan seni pertunjukan. Untuk memperkaya pengalaman budaya Anda, jangan lewatkan Tips wisata Lubuk Basung , ibu kota kabupaten. Jelajahi situs bersejarah, nikmati pertunjukan musik tradisional, dan cicipi kuliner khas yang akan semakin memperkaya pemahaman Anda tentang budaya Dharmasraya.
Festival Silek Lomang
Festival Silek Lomang adalah festival seni bela diri tradisional yang berasal dari Dharmasraya. Festival ini diadakan setiap tahun untuk mempromosikan dan melestarikan tradisi silek lomang. Acara ini menampilkan pertunjukan seni bela diri yang memukau, serta kompetisi antar pesilat dari berbagai daerah.
Festival Layang-Layang
Festival Layang-Layang merupakan acara tahunan yang diadakan di Kabupaten Dharmasraya. Festival ini bertujuan untuk melestarikan tradisi bermain layang-layang dan menjadi ajang kreativitas bagi masyarakat. Acara ini menampilkan berbagai macam layang-layang dengan bentuk dan ukuran yang unik.
Kabupaten Dharmasraya kaya akan budaya yang beragam, tercermin dalam seni, tradisi, dan kulinernya. Jelajahilah lebih jauh pesona daerah ini dengan mengunjungi Lubuk Basung, ibu kotanya, yang menawarkan berbagai kegiatan seru . Dari mendaki Gunung Marapi hingga bersantai di Air Terjun Lubuk Silau, terdapat banyak pilihan untuk menikmati keindahan alam dan budaya Kabupaten Dharmasraya.
Kuliner dan Gastronomi
Dharmasraya memiliki kekayaan kuliner yang menggugah selera. Hidangan khasnya mencerminkan pengaruh budaya Minangkabau dan Melayu, dengan cita rasa yang kaya dan bahan-bahan lokal yang segar.
Beberapa hidangan kuliner khas Dharmasraya antara lain:
Sate Lado Mudo
Sate Lado Mudo adalah sate yang terbuat dari daging sapi atau kambing yang dibumbui dengan cabai hijau muda (lado mudo). Hidangan ini memiliki rasa pedas yang khas dan menyegarkan, serta tekstur daging yang empuk.
Budaya Kabupaten Dharmasraya kaya akan tradisi dan seni yang unik. Keanekaragaman kulinernya juga patut mendapat perhatian, seperti Kuliner khas Lubuk Basung yang terkenal dengan kelezatannya. Kuliner ini mencerminkan kekayaan budaya Dharmasraya yang berpadu dengan cita rasa tradisional. Dari makanan berat hingga jajanan ringan, Kuliner khas Lubuk Basung menjadi bagian integral dari identitas budaya Kabupaten Dharmasraya yang kaya.
Rendang Daging Sapi
Rendang Daging Sapi adalah hidangan tradisional Minangkabau yang juga populer di Dharmasraya. Hidangan ini terbuat dari daging sapi yang dimasak perlahan dalam santan dan rempah-rempah selama berjam-jam. Hasilnya adalah daging yang empuk dan bumbu yang meresap sempurna.
Gulai Ikan Patin
Gulai Ikan Patin adalah hidangan gulai yang terbuat dari ikan patin segar. Hidangan ini memiliki kuah yang gurih dan pedas, serta ikan patin yang lembut dan gurih.
Asam Padeh
Asam Padeh adalah hidangan berkuah yang terbuat dari ikan atau daging yang dimasak dalam bumbu cabai merah, belimbing wuluh, dan rempah-rempah lainnya. Hidangan ini memiliki rasa asam dan pedas yang menyegarkan.
Budaya Kabupaten Dharmasraya kaya akan warisan sejarah dan adat istiadat yang masih terpelihara dengan baik. Salah satu daya tarik wisata yang tidak boleh dilewatkan adalah Destinasi wisata tersembunyi Lubuk Basung . Destinasi ini menawarkan keindahan alam yang memukau dan pengalaman budaya yang otentik.
Melalui kunjungan ke destinasi wisata ini, wisatawan dapat lebih mengenal kekayaan budaya Kabupaten Dharmasraya dan menikmati pesona alamnya yang masih asri.
Pinyaram
Pinyaram adalah kue tradisional Dharmasraya yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan manis, serta aroma yang khas.
Bubur Kampiun
Bubur Kampiun adalah bubur yang terbuat dari campuran beras, kacang hijau, dan santan. Hidangan ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy, serta rasa yang manis dan gurih.
Dampak Budaya pada Masyarakat
Budaya Dharmasraya telah memberikan dampak signifikan pada kehidupan masyarakat setempat. Budaya tersebut telah membentuk nilai-nilai, kepercayaan, dan perilaku mereka, serta memengaruhi aspek-aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Nilai dan Kepercayaan
Budaya Dharmasraya menjunjung tinggi nilai-nilai seperti kekeluargaan, gotong royong, dan hormat kepada yang lebih tua. Nilai-nilai ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti dalam kebiasaan bekerja sama dalam kegiatan pertanian dan membantu tetangga yang membutuhkan.
Selain itu, budaya Dharmasraya juga memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal gaib. Masyarakat percaya pada adanya kekuatan supernatural, seperti roh leluhur dan makhluk halus. Kepercayaan ini memengaruhi perilaku masyarakat, seperti dalam praktik ritual dan upacara adat.
Perilaku Sosial
Budaya Dharmasraya membentuk perilaku sosial masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat terbiasa hidup dalam harmoni dan saling menghormati. Mereka menjunjung tinggi adat istiadat dan tradisi, seperti dalam penyelenggaraan pesta adat dan perkawinan.
Selain itu, budaya Dharmasraya juga mengajarkan masyarakat untuk bersikap ramah dan terbuka terhadap orang lain. Hal ini tercermin dalam sikap masyarakat yang menyambut baik pendatang dan menghargai perbedaan budaya.
Kehidupan Ekonomi
Budaya Dharmasraya juga memengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat. Masyarakat sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, dan budaya mereka sangat terkait dengan kegiatan bertani. Tradisi turun-temurun dalam bercocok tanam dan praktik pertanian berkelanjutan telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kabupaten Dharmasraya memiliki budaya yang kaya dan beragam, tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Untuk menjelajahi kekayaan budaya ini lebih jauh, Anda dapat mengunjungi Lubuk Basung, ibu kota kabupaten. Di sana, Anda dapat menemukan berbagai Informasi wisata Lubuk Basung , seperti situs bersejarah, museum, dan pertunjukan seni tradisional.
Pengalaman ini akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang budaya unik dan menawan Kabupaten Dharmasraya.
Selain pertanian, budaya Dharmasraya juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan kerajinan tangan tradisional, seperti tenun songket dan ukiran kayu. Kerajinan tangan ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya.
Pelestarian dan Pengembangan Budaya
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerahnya. Upaya-upaya ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai budaya, tradisi, dan kearifan lokal yang menjadi identitas masyarakat Dharmasraya.
Pelestarian budaya Dharmasraya dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
Dokumentasi Budaya
- Mengumpulkan, mendokumentasikan, dan mengarsipkan karya seni, adat istiadat, dan tradisi masyarakat Dharmasraya.
- Menciptakan museum dan pusat kebudayaan untuk menyimpan dan menampilkan artefak budaya.
Pendidikan dan Pelatihan
- Mengintegrasikan budaya Dharmasraya ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah dan universitas.
- Memberikan pelatihan dan lokakarya kepada generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan keterampilan tradisional.
Pengembangan Industri Kreatif
- Mendorong pengembangan industri kreatif yang berbasis budaya, seperti kerajinan tangan, kuliner, dan pariwisata budaya.
- Memberikan dukungan dan insentif kepada pelaku usaha yang mempromosikan budaya Dharmasraya.
Kerja Sama dan Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan organisasi budaya, lembaga penelitian, dan komunitas masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Dharmasraya.
- Berpartisipasi dalam festival dan acara budaya untuk mempromosikan budaya Dharmasraya di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Selain upaya pelestarian, pemerintah juga fokus pada pengembangan budaya Dharmasraya. Pengembangan budaya ini dilakukan dengan:
Inovasi dan Kreativitas
- Mendorong inovasi dan kreativitas dalam seni pertunjukan, kerajinan tangan, dan tradisi budaya lainnya.
- Memberikan ruang dan kesempatan bagi seniman dan budayawan untuk berekspresi dan mengembangkan karya-karya baru.
Pemanfaatan Teknologi
- Memanfaatkan teknologi untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan mempromosikan budaya Dharmasraya.
- Mengembangkan platform digital dan aplikasi untuk mengakses dan mempelajari budaya Dharmasraya.
Pariwisata Budaya
- Mengembangkan pariwisata budaya sebagai cara untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Dharmasraya.
- Membangun infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk memudahkan wisatawan menikmati dan belajar tentang budaya Dharmasraya.
Upaya pelestarian dan pengembangan budaya Dharmasraya tentu menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain:
- Globalisasi dan modernisasi yang dapat mengikis nilai-nilai budaya tradisional.
- Kurangnya minat dan kesadaran generasi muda terhadap budaya daerah.
- Sumber daya yang terbatas untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan mengembangkan budaya.
Namun, di sisi lain, upaya pelestarian dan pengembangan budaya Dharmasraya juga memiliki peluang yang besar. Peluang tersebut antara lain:
- Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
- Dukungan dari pemerintah dan lembaga budaya.
- Potensi pengembangan industri kreatif berbasis budaya.
Dengan mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, diharapkan upaya pelestarian dan pengembangan budaya Dharmasraya dapat terus berlanjut. Hal ini penting untuk menjaga identitas budaya, memperkaya kehidupan masyarakat, dan membangun masa depan yang berkelanjutan.
Terakhir
Budaya Kabupaten Dharmasraya adalah mosaik yang kaya akan tradisi, seni, dan sejarah. Kekayaan budaya ini tidak hanya menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat Dharmasraya, tetapi juga menjadi harta karun yang harus dihargai dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan
Apa saja tradisi unik yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya?
Dharmasraya memiliki tradisi unik seperti Pacu Jawi (balapan kerbau), Makan Bajamba (makan bersama dalam satu wadah besar), dan Tabuik (ritual keagamaan yang memperingati kematian cucu Nabi Muhammad).
Apa saja bentuk seni pertunjukan yang populer di Dharmasraya?
Seni pertunjukan yang populer di Dharmasraya antara lain Talempong (musik perkusi tradisional), Randai (teater tradisional), dan Tari Piring (tarian dengan piring yang diayunkan).
Tinggalkan Balasan